Perkenalan “Dongeng Abi”

Baiklah,,karena bingung mau nulis apa, jadi sekarang akan kuperkenalkan salah satu bagian dari Blog ini yaitu “Dongeng Abi”..

Siapakah Abi?? Abi ini bukanlah saya, karena dalam bahasa sunda abi atau abdi artinya si saya…Abi ini adalah ayah yang diambil dari bahasa arab…Yah..si Abi ini adalah suamiku KHABIB KHUMAINI, yang insyaAllah akan menjadi abinya anak-anak kami (Aamiin ya Rabb, anugerahkanlah kepadakami putra-putri yang shalih)

Lalu apakah “Dongeng Abi” ini??

Jadi ceritanya begini, setiap mau tidur atau habis subuh si Abi akan bercerita kepada si Umi dan dede janin Fatih 1st tentang berbagai hal,,mulai dari shiroh, kisah para sahabat, tabi’in, dan orang-orang shalih lainnya, tafsir, ataupun bercerita tentang buku yang dibacanya.. (ini adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh ummi  dan  dede fatih)

Kenapa si Abi harus repot-repot ngedongeng ya?

1. karena si Abi mempunyai kewajiban untuk mengajari ilmu syariat dan membantu ummi dalam menuntut ilmu

Islam memerintahkan untuk mengajarkan kepada wanita hal-hal yang membawa kebaikan bagi mereka di dunia dan di akhirat. Dan termasuk kewajiban suami adalah mengajarkan hukum-hukum syariat yang luhur dan menuntun seorang istri mendalamai masalah halal dan haram, juga menuntunnya tentang beriman kepada Allah, serta mengajarkannya tentang akhlak mulia.

“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya.

Penguasa yang memimpin manusia adalah pemimpin, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Seorang pria adalah pemimpin keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.

Istri adalah pemimpin (rumah tangga suaminya), dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya.

Pelayan adalah pemimpin (atas harta tuannya), dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas pengelolaannya.

Oleh karena kalian adalah pemimpin, maka kailan akan dimintai pertanggungjawabannya.”

(HR. Bukhari Muslim)

2. karena si Abi juga Ummi memiliki kewajiban mendidik dede Fatih walaupun masih dalam kandungan (istilahnya pendidikan prenatal)

Pendidikan prenatal adalah suatu usaha untuk memberi pendidikan pada anak sebelum anak atau bayi lahir ke dunia, salah satunya adalah dengan memberi sentuhan pada ibu yang mengandung oleh ibu atau suami; membacakan Al-Qur’an; dan menceritakan kisah-kisah hikmah.

Sejak memasuki usia 6 bulan, dede  janin akan mampu mendengarkan suara-suara dari luar, bahkan katanya mampu merasakan apa yang dirasakan ibu. Janin mulai sadar akan lingkungannya dan janin akan merasa tenang ketika mendengarkan suara dan sentuhan  di perut si ibu. (Makanya si Abi dan Ummi harus rajin ngajak ngobrol, membacakan Al-Qur’an dan menceritakan kisah hikmah kepada dede janin…)

Ketika janin sedang tumbuh, seluruh organ tubuh sedang mengalami proses perkembangan yang pesat. Salah satunya adalah otak. Dalam pendidikan prenatal, diarahkan agar otak dapat mengalami rangsangan dan neuron mengalami sambungan -sambungan yang pesat. Seperti yang dituturkan oleh Doktor Steven Carr Leon dalam artikelnya, mengenai  rahasia orang Yahudi yang cenderung cerdas dan kompetitif, mereka  telah menerapkan pendidikan pre natal sejak dahulu. Ketika masa kehamilan, pertumbuhan otak kanan mereka rangsang dengan bermain musik atau memperdengarkan musik bagi sang janin. Demikian halnya dengan otak kiri, telah mulai dilatih dengan intens mengerjakan soal – soal matematika yang memang menjadi konsumsi otak kiri. Selama kehamilan, nutrisi sangat mereka perhatikan dengan mengkonsumi asupan makanan yang sangat membantu dalam mengembangkan kecerdasan dan kesehatan sang calon anak.

Orang-orang Yahudi saja begitu peduli dengan hal ini karena mereka ingin keturunan yang unggul,,apalagi kita seorang muslim yang harusnya lebih ingin memiliki keturunan yang tidak hanya cerdas tapi juga shalih..

Dalam suatu penelitian tentang efek Al-Qur’an dalam pendidikan prenalatal diperoleh hasil yang menarik..Ibu hamil yang tamat membaca al Qur’an -selama hamil-, akan melahirkan anak yang jauh lebih cerdas, lebih baik sifat dasarnya (cenderung berakhlaq baik), lebih tanggap pada penderitaan orang lain, lebih bersemangat mengaji , lebih cepat menangkap arti ayat, dan bersemangat untuk menerapkan kebaikan pada keseharian.
Semua itu biidznillah tentunya…

Jadi..Ayo lebih semangat membentuk anak shalih-shalihah sejak dalam kandungan..
Umat ini sangat membutuhkan mereka yang berakhlaq baik untuk bangkit dari keterpurukan..

Dan intinya,, selama mengandung ini si Abi dan Ummi harus lebih dekat lagi dengan Allah..

Allahummaj’al waladan shaalihan
(kok ceritanya jadi kemana-mana gini ya??..)

Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..

(QS. Ath-Tahriim:6)

Ali RA berkata mengenai firman Allah tersebut : “Yakni ajarkanlah dirimu dan keluargamu kebajikan serta didiklah mereka”.

“Dek,plegmatis banget sih Adek ini”

“ Dek..plegmatis banget sih adek ini,” itulah perkataan seseorang padaku..Yap, suamiku yang katanya KOLERIS ini tampaknya harus selalu sabar menghadapi sebagian sisiku yang bertolak belakang dengannya, yaitu si PLEGMATIS sang cinta damai yang kadang sulit sekali diajak berimprovisasi dan menghadapi tantangan baru..

Dalam dunia psikologi dikenal ada 4 macam kepribadian manusia yaitu SANGUINIS sang populer, KOLERIS si kuat, MELANKOLIS si sempurna, dan PLEGMATIS sang cinta damai..

Seorang PLEGMATIS sepertiku—katanya—tak suka dengan adanya konflik, sehingga terkadang disuruh melakukan apa pun mau walau terkadang sebenarnya nggak mau. Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika konflik terlanjur terjadi, terkadang dia akan rela sakit dan rugi asalkan konflik tidak berkepanjangan (kok yang ini nggak saya banget )..

Orang Plegmatis kadang kurang bersemangat, cenderung dian, sulit mengambil keputusan,,tapi dia adalah pendengar yang baik walau mungkin nggak kan bisa ngasih solusi buat orang yang curhat. Ada juga yang bilang orang plegmatis ini bagaikan keledai (hah??!!), “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak akan jalan”, so harus selalu dimotivasi..

Katanya inilah beberapa ciri PLEGMATIS

KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai

KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

Dan bagaimanakah dengan ciri-ciri si KOLERIS ?? ini dia…

KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat

KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer

Apapun itu, mau Koleris kah atau Plegmatis kah mungkin tak terlalu penting,,walau diakui memang ada benarnya juga…tapi yang terpenting untuk seorang MUSLIM,  bagaimana pun kepribadiannya haruslah selalu dibalut dengan AKHLAKUL KARIMAH yang memiliki nilai-nilai ISLAM,,Betul??

Dede Janin Fatih 28 Minggu

Subhanallah..sudah 28 minggu ternyata usia dede janin “fatih 1 st”..Semakin mendekati hari kelahiran insya Allah..

Sekarang tendangannya sudah mulai dahsyat..Apalagi kalau umminya lagi maen game atau hal sia-sia lainnya,,seolah tahu dan ingin protes, maka si dede ini menendang-nendang dengan semakin kuat..Umi nya jadi malu..

Fatih 1 st…

Tak sabar menanti kehadiranmu..

Umi dan abimu mungkin tidak mengajukan proposal kepada Allah untuk menjadikanmu sebagai apa kelak, dokterkah? Ilmuwankah? atau Pengusahakah?

Tapi umi dan abimu  sejak dulu mengajukan proposal, memohon kepada Allah agar  menjadikanmu sebagai anak yang shalih/shalihah, hingga kelak kau akan menjadi salah satu batu bata bangunan penegak diin Allah..

Dan tidaklah Allah kelak menjadikanmu dan fatih-fatih lain hadir di antara kami, kecuali kelak kalian adalah bagian dari jundi-jundi Allah, yang seluruh jiwa raganya tergadai dalam jual beli bersama Allah..

Lillah,,fillah,,menantimu dan menanti takdir terbaik dari-Nya..

Menanti Al-Fatih 1

Hai Al-Fatih 1

Sudahkan Allah memberimu ruh sekarang?

Mau kau panggil apakah aku?

Ibu?bunda? ummi? Mamah? Atau emak? 🙂

Apapun kelak kau memanggilku

Kau tahu aku teramat merindukanmu

Nak, jadilah anak yang shalih

Seperti yang selalu ibu bapakmu minta kepada Allah

Ini juga do’a yang selalu dipanjatkan kakek nenekmu

Allahummaj’alhu waladan shaalihan

Allahummaj’al waladii al-fatih waladan shaalihan

Nak, maaf jika aku belum bisa menjadi ibu yang baik

Belum bisa jadi ibu yang shalihah untukmu

Tapi nak, aku akan berusaha sekuat tenaga

Ayo kita jadi partner yang baik

Ketika ibu tilawah kamu dengar baik-baik ya

Biar kelak saat kau lahir, ayat-ayat Allah bukanlah sesuatu yang asing untukmu

Nak, ibu juga sedang belajar mencintai dan berbakti pada ayahmu,

Biar kelak saat kau lahir kau memiliki cinta dan rasa bakti kepadanya

Nak, ibu juga sedang belajar lagi untuk mengokohkan iman dan hati

Agar kelak saat kau lahir kau akan seperti namamu

Al-fatih…

Yang akan merelakan jiwa dan raganya hanya untuk Allah dan bangkitnya Islam

Tapi nak..

Ibu ini bukan wanita kuat lagi shalihah

Terkadang ibu lalai

Terkadang ibu berbuat sia-sia

Terkadang ibu marah dan menangis

Maka tutuplah telinga dan matamu rapat-rapat

Agar kelak saat kau lahir

Sifat-sifat buruk ini tak ada padamu

Allahumma ya Allah

Ij’al waladii Al-fatih waladan shaalihan

Aaamiin

Bumi Allah

15 Februari 2011

Siapa yang Kau Sayangi Nak? Allah atau Syaitan?

Suatu hari Syaikh DR.Muhammad Al-‘Arifi mengisahkan salah seorang sahabatnya yang suatu ketika bepergian bersamanya naik mobil di Jeddah. Sahabat Syaikh ternyata mengajak dua orang anaknya yang kira-kira berumur 4 dan 5 tahun. Syaikh tahu bahwa sahabtanya ini bukanlah orang yang taat beragama, namun ktika mobil naik ke jalan layang, serempak anak-anaknya bertakbir.

Ia tahu, bahwa Rasulullah SAW dalam perjalanan bila menapaki jalan mendaki beliau bertakbir dan bila menuruni lembah beliau bertasbih. Rupanya anak-anak tersebut faham bila mobil sedang menanjak disunnahkan untuk takbir, bila turun disunnahkan bertasbih. Syaikh merasa heran, mengingat ayahnya bukanlah tipe laki-laki yang taat . Karena penasaran, maka Syaikh pun bertanya, ” Akhi, masya Allah..engkau bukanlah santri dan bukan pula aktivis, tapi anak-anakmu mampu menerapkan sunnah sedemikian rupa. Apa rahasianya?” tanyanya.

” Ya Akhi,,ini bukanlah hasil didikanku, tapi hasil didikan ibu mereka,” jawab temannya.

“Istriku memang…masya Allah! Semoga Allah membalas kebaikannya. Dia betul-betul ibu teladan. Dialah yang mengajari anak-anak berdoa sebelum tidur, doa bangun tidur, doa sebelum dan setelah makan, doa masuk WC, doa ini dan doa itu. bahkan dia memiliki cara unik dalam mendidik anaknya,” lanjut orang itu.

“Bagaimana caranya?” tanya Syaikh Muhammad.

Maka jawabnya,” Kalau sekali waktu anak-anak bertengkar lalu salah satu dari mereka berkata kasar kepada yang lain, maka istriku memanggilnya,

“Wahai anakku, ke sini sebentar.”

“Ada apa Ma? mama hendak memukulku ya?” tanya anakku

” enggak kok, nggak mama apa-apakan. mama cuma mau tanya, siapa yang lebih engkau sayangi, Allah ataukah setan?” kata istriku.

‘Tentu Allah lebih aku sayangi Ma,” jawab anakku polos.

“tapi kok kamu sekarang mau jadi temannya setan?” tanya ibunya.

“Lho, kenapa Ma?” tanya anakku.

“karena kamu berkata kasar tadi. Kalau berkata kasar, berarti kamu jadi temannya setan. Tuh bisa jadi setan sekarang lagi duduk di atas punggungmu. Ia tertawa lebar mendengar ucapanmu tadi,” kata ibunya.

“Trus Ma, bagaimana supaya setan menangis? Aku tak mau jadi temannya setan. Aku au jadi temannya Allah,” kata anakku.

“Oo..gampang, kamu sekarang menghadap kiblat, lalu ucapkan astaghfirullah seratus kali.. Hayo, coba lakukan!” kata ibunya.

” jadi, kalau aku melakukan itu, setan bakal nangis ya?’ kata ankku.

“Iya, kalau kamu lakukan itu, setan pasti nangis,” jawab ibunya.

“Kalau begitu, aku mau istighfar sekarang. astaghfirullah, astaghfirullah, astagfirullah….udah belum Ma?”

“Belum, masih lima puluh lagi,” kata ibunya.

“astaghfirullah, astaghfirullah, astagfirullah..udah belum?” tanya anakku.

“Belum, tiga belas kali lagi,” kata ibunya.

“astaghfirullah, astaghfirullah, astagfirullah..udah?” tanyanya lagi.

“Ya sudah,” kata ibunya.

“Sekarang setan lagi nangis ya Ma?” kata anakku.

“Iya, sekarang dia nangis,” kata ibunya.

” kalu begitu aku mau istighfar lagi supaya nangisnya lebih lama,” kata anakku sembari menambah istighfarnya.

-dikutip dari buku ” Ibunda para Ulama” karangan Sufyan bin Fuad Baswedan-

Subhanallah,,,kalau anak-anak dibesarkan dengan cara seperti itu, diajari bagaimana mendahulukan ridha Allah terhadap kepentingan dirinya, dan bagaimana memenangkan Allah dibanding bisikan setan, tentu kelak ia akan menjadi anak yang shalih, biidznillah insya Allah…

Pribadi Ibu (Bag.1)

Menjadi ibu,,tentu adalah impian dari hampir seluruh wanita di dunia. Jika ada yang mengatakan bahwa gelar sebagai “ibu” adalah segalanya,bisa juga dikatakan benar,,karena menjadi ibu adalah anugerah dan suatu nikmat yang amat besar yang diberikan oleh Allah untuk seorang wanita…

Di balik pria yang agung, ada wanita agung di belakangnya. Jika ada lelaki hebat, maka lihatlah dulu siapa ibunya. Banyak sekali tokoh-tokoh luar biasa yang sesungguhnya keluarbiasaannya itu adalah berkat sang ibu–qadarullah tentunya-. Sebutlah sosok Imam Syafi’i yang begitu populer dengan kecerdasannya, yang sesungguhnya di balik itu semua ada seorang bunda yang juga cerdas dan shalilah. Atau seorang Umar bin Abdul Aziz yang dikenang sebagai pemimpin yang adil dan disebut-sebut sebagai khulafaur-rasyidin ke-5 yang juga terlahir dari silsilah keturunan yang luar biasa, di mana neneknya hanyalah seorang gadis miskin yang kemudian dinikahi oleh putra  Umar bin Khattab karena kesucian dan kemuliaan hatinya…dan masih banyak lagi..

Benarlah bahwa sesungguhnya karakter seorang ibuakan sangat mempengaruhi pembentukan watak , karakter, dan kecerdasan anak-anaknya. Ibu adalah ustadzah pertama bagi anak-anaknya, sehingga kecerdasan, perangai, dan ket’atannya pada Allah akan menjadi faktor dominan bagi masa depan sang anak.

Kecerdasan spiritual ibu

Wanita adalah tiang keluarga. Mungkin pepatah tersebut benar adanya, karena seorang ibu memegang peranan sentral dalam keluarga. Bukan sebagai pemimpin keluarga namun lebih ke peran kebribadian khususnya dalam bidang spiritual.

Kecerdasan spiritual seorang ibu yang tinggi, salah satunya terwujudkan dengan adanya sikap sabar, tawakal, serta optimisme yang dimiliki sang ibu dan kemudian menjadi teladan bagi putra-putrinya…Selain sikap-sikap tersebut, tentu kedekatan sang ibu dengan Allah lah yang akan menjadi faktor utama kecerdasan spiritual yang dimilikinya..

-to be continued-

Hati yang Sakit

Sungguh takut bila kita termasuk golongan orang-orang yang hatinya sakit. Bukan sakit karena virus Hepatitis, atau “saki hati” karena merasa terdzolimi, tapi sakit karena tidak bisa merasakan cinta kepada Allah.

Beberapa ciri orang yang sakit hatinya adalah:

1. Mulai merasa malas untuk shalat

2. Enggan membaca Al-Qur’an, dan ketika membaca pun tidak sampai ke hatinya

3. malas mengikuti majelis-majelis ilmu yang dapat mendekatkan diri pada Allah

4. Sulit menerima kebenaran

Ada 2 hal yang menyebabkan sakitnya hati, yaitu hawa nafsu dan bodohnya terhadap ilmu.Hati yang sakit akan semakin sakit bila tidak diobati. Akan semakin keras dan lama-lama berubah menjadi hati yang mati. Na’udzubillah.

Hati adalah titik pandangan Allah pada hamba-Nya. Hati bagaikan cermin yang dapat menerima dan memantulkan cahaya, ketika cermin itu memang bersih. Tapi ketika hati itu mulai terkotori dengan titik-titik hitam dari tiap maksiat yang dilakukan, maka cermin itu akan mulai bernoda dan seiring waktu akan berubah menjadi hitam kelam. Tak akan ada lagi cahaya kebenaran yang masuk, terlebih dapat memantulkannya ke yang lain. Hati yang hitam akan sangat sulit dibersihkan, dan ketika dibersihklan pun akan butuh waktu yang lama…

Tiap manusia adalah tempat salah dan khilaf. Setiap orang tentu punya peluang melakukan dosa. Tapi bagaimana dosa itu tidak menjadi noda yang semanik bertumpuk dan membuat “cermin” kita semakin gelap, maka perbanyaklah taubat, muhasabah, dan semakin menguatkan diri untuk semakin mendekat kepada Allah.

Wallahu a’lam bishshawaab

Rindu seorang Thariq bin Ziyad

Inilah perkataan Thariq bin Ziyad saat mengobarkan semangat pasukannya  di medan jihad penaklukan Andalusia

” Wahai segenap manusia, tak ada lagi tempat bagi kalian untuk menghindar
hamparan laut membentang di belakang sementara di depan musuh siap menerkam
Demi Allah, hanya kejujuran dan kesabaran yang mampu menyelamatkan

kalian”

“Ketahuilah, musuh telah siap menghadang dengan pasukan dan persenjataan yang lengkap
Kekuatan mereka sangat kuat, sedangkan kalian hanya semangat dan jihad di jalan Allah yang mampu melindungi diri kalian sendiri”

“Jika hari-harinhanya dihabiskan dengan mengeluh dan mengaduh
sementara medan laga tidak dihadapi dengan sungguh-sungguh, akan lenyaplah masa kejayaan kalian
Sebaliknya, bila sungguh-sungguh, hati dan perasaan yang ciut akan menjadi tegar untuk siap menerkam musuh”

“Maka, buanglah rasa takut, ciut dan hina akibat tidakan yang kalian lakukan, demi menyerang kembali musuh yang sangat kuat
Sesungguhnya di hadapan kalian telah menghadang benteng-benteng yang kuat”

“Sungguh! Kemenangan bisa diraih manakala kalian ikhlas untuk menghadapi ajal
Ketahuilah, sesungguhnya jika kalian mau bersabar sedikit saja  atas penderitaan ini
niscaya kalian akan meraih kejayaan yang panjang
DAN AKU akan berada di barisan TERDEPAN untuk memenuhi panggilan JIHAD ini !!!

Jika kita hidup untuk Allah dan da’wah
Tiada setitik harapan pun yang kelak dirugikan
tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan

Tapi, di dalamnya penuh ujian dan batu karang
Dan kita harus yakin penuh akan janji Allah

Tapi di dalamnya tidak lekas kau dapatkan keindahan
dan kita harus yakin bahwa inilah jalan kebaikan

Malu,ketika da’wah yang dijalani terlalu disibukkan oleh masalah diri sendiri
Yang seharusnya berkontribusi, malah membebani
Yang seharusnya menjadi pengokoh barisan, malah menjadi penyebab kekeroposan

Sudah saatnya kita membuka mata
Karena di luar sana, musuh mengintai dan siap memangsa
tidak seharusnya kita terus-menerus terlelap dan terlena

Sudah saatnya kita kembali berlari
Mengejar janji Allah
Karena kemengan Islam itu nyata dan pasti

Allahu Akbar!!!