Musim Panas 2022

Bismillah..

Musim panas, menjadi pembeda telak antara saya dan suami.. Eh.. Saya yang berdalih lahir dan tumbuh besar di tempat adem seperti Garut, selalu merasa tak cocok dengan cuaca panas.. Sedangkan suami yang lahir di utara Jawa Timur selalu berbahagia dengan hadirnya musim ini…

Ini ada musim panas kedua kami.. Musim panas tahun lalu lumayan meninggalkan memori epik sebenarnya.. Karena dulu kami masih takut menyalakan AC rumah yang super gede dan jadul kayak buat di gedung, akhirnya sebulan pertama kami benar-benar meminimalisir penggunaannya karena khawatir biaya listrik super membengkak..  Belum lagi mobilitas di dalam rumah yang terbatas saat  puncak musim panas karena harus ada pak suami yang diisolasi 2 pekan di rumah..Alhasil, musim panas tahun lalu berat sekali rasanya..

Musim panas tahun ini saya merasa jauh lebih nyaman, alhamdulillah.. Selain sudah berani nyalain AC, eh, juga bila dibandingkan dengan tahun lalu suhu udara tahun ini lebih mendingan… Entah kenapa kalau musim panas dan musim dingin saya rajin sekali lihat perkiraan cuaca.. Hehe..

Yang istimewanya, musim panas tahun ini kami menyempatkan menikmati liburan seperti orang-orang, istilahnya “여름 방학 “, walaupun tidak seperti orang-orang juga sebenarnya, hanya sekadar jalan-jalan di dalam kota saja ke tempat-tempat gratisqan.. Hihi.. Alhamdulillah suami punya jatah 3 hari libur yang akhirnya beliau ambil secara mencicil sesuai perkiraan cuaca.. Kira-kira kalau diambil hari itu bisa dipakai buat ngajak jalan anak istri nggak…

1. National Museum of Korea

Ini sebenarnya museum kedua yang dikunjungi anak-anak di antara list museum yang mau dikunjungi.. Ada museum besarnya ada juga museum anaknya.. Kurang lebih isinya tentang sejarah Korea dari masa prasejarah sampai masa kerajaan yang terakhir..

Biaya masuknya gratis, hanya saja untuk museum anak harus reservasi dulu karena ada pembagian sesi waktu kunjungan.. Overall, alhamdulillah anak-anak suka..

Bagian luar museum

2. The War Memorial of Korea

Kalau ini semacam museum peringatan perjuangan.. Ditampilkan alat-alat tempur dan sejarah perang dari masa kerajaan, perjuangan kemerdekaan bahkan sejarah perang Korea (Korea Utara – Korea Selatan) ..

Lagi, di sini pun terdapat museum anaknya. Walaupun kali ini tak perlu reservasi online, tapi tetap ada pembagian sesi dan batas waktu  kunjungan untuk museum anak ini..

3. Lotteworld Aquarium

Sebenarnya di sisa sehari terakhir libur suami kami masih merencanakan mengunjungi museum lainnya, hanya saja suatu ketika professor suami bertanya. “Kamu ke mana saja liburan?” .. Ya dijawab lah bahwa suami mengajak anak-anak berkunjung ke museum-museum yang ada.. Entah karena professor merasa iba, hehe, tak lama berselang tiba-tiba suami dikabari bahwa professor membelikannya tiket sekeluarga untuk mengujungi aquarium.. MasyaaAllah rizqi minallah, secara buat dompet mahasiswa untuk beli tiket ke tempat seperti ini perlu berpikir berulang-ulang..

====

Tetapi ke mana pun kami pergi, Orinidaegongwon tetap menjadi andalan utama. Tempat rekreasi murah meriah yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki..

Leave a comment