Episode Bersama Zahir

Bismillah.. Alhamdulillah ‘alaa kulli haal..

Hampir 3 bulan yang lalu, kami mulai melihat ada yang aneh dari cara Zahir berjalan.. Awalnya kami mengira hal ini terjadi karena efek toilet training, mungkin jalannya menjadi aneh karena dia belum terbiasa tanpa diapers.. Lalu perlahan, dia makin kesulitan untuk duduk dari posisi berdiri, sulit pula untuk berdiri dari posisi duduk, bahkan dia harus menyeret kakinya agar bisa melangkah.. Jarak kemampuannya berjalan pun makin berkurang tiap harinya..Pekan pertama dia masih bisa berjalan dari kamar kami ke pintu depan.. Pekan berikutnya hanya bisa sampai ke kamar kakak-kakaknya, dan puncaknya dia sama sekali sudah tidak melangkahkan kakinya..

Perjalanan berobat pun sangat lama dan harus sabar menunggu.. Berbekal pengalaman saat Zahir patah tangan dulu, tak lama setelah mendapat surat rujukan dari dokter anak di dekat rumah, kami pun menghubungi salah satu rumah sakit anak terbesar yang ada di Seoul. Itu pun sambil bertanya kepada teman-teman kiri kanan. Qodarullah karena ini adalah rumah sakit utama, antrian untuk bisa mendapatkan jadwal konsultasi pun lumayan lama. Jarak antar konsultasi dan aneka tes pun bisa memakan waktu 2-4 pekan..

Selama proses bolak-balik rumah sakit 3 bulan itu, qodarullah masih belum tegak juga diagnosis mengenai penyebab kondisi Zahir, sedangkan kekuatan kakinya dari hari ke hari terus melemah..Ada saat – saat di mana Zahir bahkan menolak untuk berdiri, sekadar duduk pun ingin bertumpu di badan orang lain. Sedikit saja kakinya tersenggol akan langsung mengaduh dan menangis, subhanallah…

Kami bertemu dengan dokter neurologi, dokter orthopedi, hingga dokter rheumatologi .. Dari mulai tes darah yang berulang-ulang , X-ray, ultrasound tulang, scan tulang, hingga MRI harus Zahir jalani.. Alhamdulillah setelah sekian lama akhirnya mulai ada titik terang penyebab Zahir menjadi seperti ini..

Yang saya takjub, MasyaaAllah, adalah bagaimana sikap abinya menjalani hari-hari seperti ini bersama Zahir.. Di saat saya terkadang overthinking karena terlalu banyak browsing, beliau selalu bilang , “Untuk apa Mi browsing ini itu, tidak memberi solusi.. Perbanyak saja doa, kalau sudah 1.000 kali berarti tambah lagi jadi 1.001, 1.002….” Atau kata-katanya “Umi sedih? Kalau abi bahagia melihat Zahir masih bisa tertawa..” “Zahir shalih, tidak apa-apa ya, InsyaaAllah nanti Zahir bisa lari lebih cepat.. Kalau Zahir sudah bisa berjalan lagi, abi ajak ke masjid InsyaaAllah..” Allahu Yubaarik fiih~~

Saat ini, Zahir akhirnya mau belajar lagi untuk berdiri, mau belajar berjalan lagi walau masih sembari berpegangan, Alhamdulillah .. Ada Kakak dan Teteh sebagai supporter setia di rumah, yang selalu mengapresiasi tiap langkah barunya, membuatnya makin semangat unjuk kebolehan… MasyaaAllah…

Sekarang, setiap melihat perkembangan Zahir yang membaik pelan-pelan menjadi momen bersyukur yang amat berharga bagi kami..Alhamdulillah.. Melihat dia merangkak lagi, melihat dia berdiri lagi memunculkan rasa bahagia. Bahkan momen dia menendangkan kakinya ke badan kami saat jumpalitan, yang dulu bisa sukses membuat saya menggerutu, kali ini malah membuat saya terharu..

Bersama Zahir rasanya kehidupan semakin berwarna.. MasyaaAllah.. Ada hari-hari dan malam-malam di mana dada ini rasanya sesak sekali karena sedih dan khawatir. Lalu ada hari-hari yang membuat kami bahagia dan bersyukur walau hanya dengan melihat langkah kecilnya seperti saat bayi dia melangkahkan kaki pertama kali…Alhamdulillah kami diberi dua kali kesempatan berbahagia melihat Zahir belajar berjalan..

Masih akan ada sesi-sesi berkunjung ke rumah sakit berikutnya.. Masih ada pengobatan yang harus dilaluinya.. Segala kekuatan hanya berasal dari Allah.. Yang Maha Menyembuhkan adalah Allah..Semoga Allah segera memberikan kesehatan kembali untuk Zahir.. Kelak, mungkin Zahir tidak akan ingat masa-masa ini, tapi akan umi ingatkan bahwa Zahir pernah Allah takdirkan menjalani semua ini.. . Maka ketika nikmat sehat dan berjalan itu Allah kembalikan, hanya untuk keta’atan lah itu dipergunakan, Nak..

===

Menjalani episode ini saat jauh dari kampung halaman awalnya terasa sangat berat.. Tetapi Allah lah sebaik-baik penolong dan pemberi kekuatan, kemudian doa dari keluarga dan teman-teman, serta dukungan dari saudara-saudara seperantauan yang luar biasa. Ada saja yang tiba-tiba suka menanyakan kabar Zahir bahkan tahu kapan Zahir akan ke dokter, yang mengirimkan support materi dan moril yang berharga. Semuanya… jazaakumullahu khayran.. ❤️❤️

Leave a comment